PL: Paket Liburan atau Praktek Lapang

By loker aufit - December 30, 2018



Praktek lapang selalu identik dengan kegiatan outdoor. Salah satu agenda wajib anak-anak MSP yang berkuliah di Fakultas Perikanan dan Kelautan setiap semesternya yaitu LIBURAN!!! Ets, Praktik Lapang ( maksudnya -_-  )

BTW, seperti semester-semester sebelumnya, kami selalu mengunjungi banyak tempat untuk melaksanakan kegiatan praktek guna menunjang pembelajaran di kampus. (Loh bukannya anak perikanan mainnya cuma kolam ikan sama mancing?) Sorry, anda salah besar pemirsa. Jadi sebagai anak perikanan yang merangkap agen traveler tiap semester, kuliah di Fakultas Perikanan tidak melulu tentang kolam…ikan…kolam ikan… tambak…alat pancing…abang-abang Balai Perikanan (Eh?)

 Itu terlalu simple!

Cakupan anak perikanan khususnya MSP (Manajemen Sumber Daya Perairan) sangat-sangat luas. Di prodi kami, kita bakal dikenalkan dengan mata kuliah Planktonologi. Tahu kan sama Plankton? Musuh Tuan Crab yang sukanya nyuri resep rahasia tapi gak pernah berhasil. Ehehe. Nah kalo di MSP beda, Plankton itu makhluk berukuran mikro yang dijadikan parameter biologi untuk menentukan kualitas suatu perairan. Jeng, jeng. Apalagi tuh kualitas perairan? Nah kalau kualitas perairan adalah kondisi air di suatu lingkungan yang dapat dilihat dari kandungannya yaitu unsur-unsur zat, energi, atau senyawa.

Ok kembali ke topik awal. Praktik Lapang. Sebenarnya praktik lapang udah enggak asing buat anak-anak perikanan karena udah semacam ritual resmi yang diadakan setiap tahunnya. Kalau jurusan MSP sih, kita punya 2 cakupan lokasi untuk praktek lapang. Pertama, untuk semester genap, kita bakal melaksanakan Praktek Lapang di Perairan Umum semacam sungai, waduk atau rawa (bukan buang aku ke rawa-rawa ya!) Sedangkan untuk semester ganjil, nah ini nih, ke pesisir coy! PANTAI. Udah deh siapapun yang dengar kata pantai pasti bawaannya mau nyemplung ke air sambil nyanyi “karena ku selow…sangat selow…memang selow…santai…santai… kek di pantai” Ya gitu aja terus sampai dimarahin dosen pembimbing (Ehehe)

Coba tebak ada berapa banyak pantai di Kalimantan Selatan? Seratus kah? lima puluh kah? Ya entar lah sama-sama kita cari jawabannya ke Dosen Ilmu Kelautan. Gaje*

Salah satu trip praktek lapang yang menjadi destinasi wisata terkenal di Kalimantan Selatan khususnya di Kotabaru,  Apa hayo? Pantai Gedambaan? Bukan. Kotabaru bukan hanya menyajikan keindahan Pantai Gedambaan. Sangat banyak pantai cantik dan eksotis yang bisa kita temui disana. Alhamdulillah di semester kali ini kami bisa menikmati keindahan pantai eksotis di salah satu daerah di Kotabaru yaitu Pantai Teluk Tamiang.

Pantai Teluk Tamiang. Mungkin udah basi kali ane baru aja ngepost tentang keindahan pantai ini. Whatever. Ini liburan versi ane. Bukan versi bloger yang kerjaannya ngetrip menjelajahi Indonesia.

 

Apaan tuh pantai? Bukannya itu Fakutas Perikanan dan Kelautan ULM ya? Bentar dong, jangan ngegas! Jadi ini merupakan ritual wajib sebelum berangkat. Kita harus foto-foto dulu untuk dokumentasi perjalanan. Sekaligus kenang-kenangan lah kalau kita dari berbagai angkatan di MSP pernah mengadakan kegiatan praktek lapang di Teluk Tamiang.






Kotabaru gunungnya bamiga
Bamiga, umpak manampur di sala karang
Umbak manampur di sala karang

Sebagai salah satu pulau yang letaknya terpisah dari pulau induk. Kotabaru memiliki keindahan alam tersendiri khususnya untuk wisata bahari.  Gak heran kalau para traveler sering menyebut pantai-pantai di kotabaru sebagai “Raja Ampatnya Kalsel” atau “Gili Trawangannya Kalsel” karena memang tidak diragukan keindahan yang disuguhkan kabupaten ini.




Jujur waktu bikin tulisan ini ane ngerasakan kerinduan yang endols banget sama keramahan warga sekitar juga tentunya keindahan Pantai Teluk Tamiang. Seperti foto di atas, ini merupakan salah satu spot cakep di Pantai Teluk Tamiang. Deretan bebatuan hitam dan pantai biru, adududu siapa sih yang enggak gatel pengen bikin insta story dengan caption “Vitamin Sea”. Halah!
 








Tapi, karena tujuan awal ke tempat ini untuk menuntut ilmu ya tetep lah kita semua harus mengikuti arahan dosen untuk melakukan penelitian in situ. Eh, Eh, itu mereka lagi apa? Baiklah biar ane jelaskan, jadi yang terlihat di foto tersebut adalah kegiatan pengambilan sampel air. Untuk menentukan kualitas air apakah tercemar atau tidak  kita perlu melakukan pengambilan sampel di lokasi tersebut. Kebetulan teman-teman lagi menentukan tingkat kecerahan air. Itu apaan ya hitam-putih mirip kaset jadul? Nah untuk alat yang terlihat di gambar, itu nama Secchi disk, alat untuk mengetahui transparasi air atau kekeruhan di dalam air (Wikipedia). Jadi kerja Secchi ini untuk mengetahui kecerahan air sampai mana, dan kebetulan nih ya, perairan Teluk Tamiang itu jernih banget, sumpah kek di kolam renang. Gak percaya? Datang aja langsung.
 









Apaan nih seger banget dilihat? Es kelapa maksudnya. Setelah berpanas-panasan, basah kuyup plus bawa oleh-oleh kulit tambah eksotis, kami disuguhkan tuan rumah disini es kelapa muda. Halah di Banjarbaru juga banyak kok! Ets bentar, ini bukan sembarang es kelapa, es kelapa ini dipetik langsung di sekitar pesisir pantai, dan rasanya…. Udah deh ane enggak bisa berkata-kata lagi.    M A N T A P ! ! !
 









Sambil menunggu es nya selesai di buat, kita temu sapa sama alumni-alumni MSP di sana. Ternyata MSP ini mirip miniatur Indonesia, kenapa demikian, karena kami dari bebagai suku, pulau adat istiadat ngumpul jadi satu di program studi MSP. Kalau udah ngumpul gini lupa deh kalau kamu dari Sukabumi, Anjir Pasar, Balangan, Kotabaru, Bati-bati dll. Semuanya membaur dalam satu keluarga besar tanpa mempermasalahkan perbedaan-perbedaan yang ada.

 









Next, kita punya waktu 3 hari buat seru-seruan di Pantai Teluk Tamiang. Kali ini kami sedang melakukan pengambilan data di kampung nelayan. Sorry ya fotonya agak amburadul, maklum sudah terlalu eksotis kulit ini, jadinya enggak pede liat kamera. Nah, hari selanjutnya kami melakukan pengambilan data untuk mata kuliah Hidroklimatoroligi. Eh kok bahasanya kek BMKG ya? Yap, beberapa mata kuliah kami memang mengadopsi tentang ilmu alam. Contohnya curah hujan dan pasang surut air laut (bukan pasang surut cintaku padamu loh!)
Kami melakukan pengambilan data tentang kecepatan angin di lokasi. Mungkin  bagi yang belum tahu, kecepatan angin di kawasan pesisir kelihatannya emang biasanya-biasa aja. Sepoy-sepoy manja. Tapi, di mata kuliah hidroklimatologi, kita bakal mengenal jenis-jenis angin yang memungkinkan terjadinya badai di kawasan pesisir. Kemarin sih, Alhamdulillah, kondisi angin yang kami teliti masih dikisaran 5-8 km/jam atau terasa senjuk saat mengenai wajah. Jadi aman lah buat kalian yang mau wisata ke sana.

 









Sepertinya belum afdol kalau jalan-jalan ke Teluk Tamiang tanpa mengunjungi pulau-pulau cantik di sekitarnya. Di hari ketiga sebelum back to Banjarbaru city kita semua berkesempatan mengunjungi Pantai Tanjung kunyit dan melihat terumbu karang. Berhubung kapal yang digunakan kecil, dan cuma bisa menampung kurang lebih 15 orang,  dan akan mengadakan 2 trip sekaligus, terpaksalah kami harus berpisah dengan beberapa teman yang ingin melihat keindahan bawah laut di perairan Teluk Tamiang. Jadi di Teluk Tamiang juga ada Terumbu Karang? Iya dong, malah keindahannya enggak kalah sama di daerah lain. Mau liat? Scrool aja ke bawah.
 












                                                               








Ini cuma satu dari beberapa foto yang ane dapat dari teman yang nyelam. Berhubung ane belum jago berenang, akhirnya kami memutuskan untuk berkunjung ke Pantai Tanjung Kunyit yang keindahannya juga enggak kalah jauh sama Pantai Teluk Tamiang. Pesisir Tanjung Kunyit terbilang kecil dibandingkan di Teluk Tamiang. Tapi untuk keindahannya 11 1 lah. Pasirnya putih bersih, ombaknya tenang dan sepi. Cocok banget buat kalian yang mau relaksasi dari runititas sehari-hari.

 













Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, setelah 3 hari menginap di Teluk Tamiang kita harus balik lagi ke Banjarbaru. Huhu sedih banget sama momen ini. Pasti bakal kangen berat sama keramahan warga, keindahan pantai bunati dan kebersamaan sesama angkatan. So, inilah kesan ane tentang PL semester ini.  Sangat-sangat begitu berkesal. PL : Praktik Lapang atau Paket Liburan? Pilih dua-duanya aja deh!




  • Share:

You Might Also Like

0 comments