KKN Journey : Tumbuh Dan Bersenyawa Dalam Kehidupan Bersahaja Desa

By loker aufit - May 25, 2020


Sebagai syarat wajib menempuh studi di perguruan tinggi, KKN (Kuliah Kerja Nyata) tidaklah asing dimata mahasiswa yang memasuki semester-semester akhir perkuliahan. KKN sering menjadi momok menakutkan bagi segelintir mahasiswa  karena lokasi yang dipilih untuk pelaksanaan KKN kebanyakan berada di daerah pelosok, jauh dari fasilitas memadai layaknya hidup di perkotaan. Meski demikian, banyak pelajaran hidup dapat diambil selama ber-KKN yang akan menjadi bekal masa depan bagi si mahasiswa untuk terjun ke masyarakat dalam mengaplikasikan ilmu selama menempuh studi di perguruan tinggi.

Rentang waktu dan pemilihan lokasi KKN disetiap kampus kadang berbeda satu sama lain, ada kampus yang memilih lokasi KKN masih berada dilingkup satu kabupaten dan ada juga yang memilih beberapa kabupaten sekaligus. Pemilihan lokasi didasari potensi yang dimiliki daerah, misalnya lokasi tersebut terkenal dengan pengolahan ikan asin skala rumah tangga, maka sebagai mahasiswa yang pernah mempelajari ilmu manajemen atau ilmu yang berkaitan dengan pengolahan ikan diharapkan mampu mengedukasi masyarakat setempat lewat inovasi terbaru yang sudah dirancang dalam sebuah rencana kerja, sebelum memutuskan terjun ke lapangan untuk mengaplikasikan ilmu mereka kepada masyarakat.

Berkaitan dengan pembuatan rencana kerja, hal yang mesti dipersiapkan sebelum membuat rencana kerja adalah melakukan survei lapang. Survei lapang dapat dilakukan beberapa minggu sebelum dilaksanakannya KKN, dengan melakukan survei lapang mahasiswa yang akan menjalankan KKN dapat mengetahui lebih awal hal-hal apa saja yang dapat dirumuskan menjadi rencana kerja mereka. Ada baiknya saat melakukan survei mahasiswa perlu menemui tokoh-tokoh setempat yang berperan aktif di lokasi KKN. Baik itu Kepala Desa, RT, RW, Karang Taruna, Anggota PKK bahkan tokoh adat.


Wawancara bersama tokoh masyarakat setempat untuk mengetahui potensi 
yang dimiliki lokasi KKN

Adapun pertanyaan-pertanyaan seputar KKN yang lebih dulu harus kita persiapkan sebelum bertemu  dengan tokoh-tokoh masyarakat diantaranya; lokasi tempat tinggal selama menjalankan KKN, berapa banyak RT dan RW di lokasi tersebut, kegiatan rutin yang dijalankan masyarakat (misalnya kesenian atau olahraga), indikasi keberadaan perusahaan terhadap kehidupan masyarakat (baik dilingkup sosial,budaya, ekonomi dan lingkungan) dan potensi yang dimiliki masyarakat dan dinilai belum berjalan maksimal (pembuatan kerajinan tangan atau usaha berskala rumah tangga).


Tempat tinggal selama menjalankan KKN

Banyaknya aktifitas yang akan dilakukan selama menjalankan KKN mengharuskan mahasiswa untuk tinggal sementara di posko atau rumah yang telah mereka sewa. Biasanya tempat tinggal ini sudah dipersiapkan oleh tokoh setempat yang bekerjasama dengan pihak kampus, tetapi di beberapa lokasi lain ada juga yang bisa menentukan sendiri lokasi yang akan dijadikan posko tempat tinggal. Jika posko KKN tersebut sudah ditentukan oleh pihak kampus, mahasiswa tidak perlu repot-repot mencari rumah yang akan dijadikan posko dan biasanya untuk urusan "sewa" sudah ada kesepakatan antara kampus dengan pihak desa.

Posko yang sudah dipilihkan pihak kampus memiliki poin plus-minus tersendiri, karena harga sewa yang rendah bahkan bisa didapat cuma-cuma (gratis), kadang mahasiswa harus siap menerima kondisi  tempat tinggal mereka yang tidak seperti diharapkan. Posko tersebut bisa berupa rumah dinas milik desa yang jarang sekali digunakan untuk kegiatan sehari-hari dan tidak memiliki fasilitas lengkap sehingga mengharuskan mahasiswa membawa sendiri perabotan selama menjalankan KKN.


Problematika membawa perabotan dari kost atau rumah kadang menjadi momok tersendiri bagi mahasiswa, kita seperti diajarkan untuk menjadi pribadi yang mandiri tanpa bergantung kondisi di lapangan. Di lokasi KKN sendiri, kadang untuk menemukan warung yang menjual bahan pokok sulit ditemukan. Orang-orang di sana terbiasa berbelanja di pasar yang hanya buka seminggu sekali. Belum lagi dengan jarak dan medan yang ditempuh menuju kesana. Sehingga mahasiswa mesti pintar mengelola penggunaan bahan pokok sehari-hari.

Agar tidak lupa membawa semua perabotan ke lokasi KKN, ada baiknya masing-masing anggota membuat list barang yang diperlukan nanti. Barang-barang yang diperlukan diantaranya; peralatan memasak, sembako untuk setengah bulan, obat-obatan dan tali-temali (membuat jemuran atau pembatas kamar pria dan wanita). Meskipun dirasa merepotkan, perabotan yang harus dipersiapkan ini akan sangat membantu selama masa penyesuaian setiba di lokasi KKN nantinya.


Penyampaian rencana kerja

Setelah melakukan survei, mencatat hasil observasi di lapangan dan menyiapkan segala hal menyangkut KKN, tiba saatnya kegiatan KKN  dilaksanakan di lokasi yang sudah dipilih. Berbekal hasil survei yang dilakukan, mahasiswa harus mempresentasikan rencana kerja yang dilakukan selama menjalankan KKN kepada para tokoh masyarakat. Tujuannya yaitu memberi ruang untuk bertukar pikiran mengenai rencana kerja dan respon yang diberikan masyarakat. Lewat saran dan kritik yang diberi masyarakat, mahasiswa jadi lebih siap melaksanakan program kerja miliknya karena mendapat wejangan dari para tokoh masyarakat yang bersifat mengarahkan mereka.





Program-program kerja yang berhasil terlaksana

Pada dasarnya KKN sangat menekankan kerjasama tim dalam mencapai suatu tujuan. KKN mengajarkan kita untuk saling bahu-membahu ketika melaksanakan program kerja masing-masing anggota. KKN tidak sekedar syarat sebelum melaksanakan tugas akhir, tapi KKN adalah pengalaman sekali seumur hidup membaur di lingkungan masyarakat yang jauh dari zona aman kita sehari-hari. Untuk itu mari menikmati masa-masa KKN kalian, jangan bersedih jika di lokasi KKN nanti menemukan aral-rintangan yang membuat kita down. Sungguh, KKN akan sangat berbekas suatu hari nanti jika kita menjalankannya dengan sepenuh hati.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments